Thursday, August 28, 2008

Battles - Mirrored (2007)




Alkisah....di zaman jutaan tahun mendatang....
Ketika umat manusia telah punah dan bumi diduduki oleh mesin-mesin imortal ciptaan manusia, yang dengan kecerdasan buatan, berevolusi dan membangun sebuah peradaban baru. Peradaban umat manusia telah lama terlupakan dan terkubur bersama puing-puing masa lalu.

Hingga datang suatu masa dimana para robot tidak sengaja menemukan peradaban manusia yang telah punah jutaan tahun lampau di kedalaman bumi. Di antara artefak-artefak itu mereka menemukan sesuatu yang sangat indah: musik.
Robot-robot tersebut mulai meneliti dan menganalisa "artefak suci" tersebut, sebuah mahakarya ciptaan umat manusia yang sangat berharga. Mereka mulai mencoba membuat musik dengan struktur dan komposisi yang mereka ciptakan sendiri, menyesuaikan musik tersebut dengan peradaban mesin yang sudah sedemikian maju. Hasilnya adalah sebuah "musik mesin" yang rumit, cepat, penuh perhitungan, dan cerdas.

Mereka mengungumkan penemuan ini kepada masyarakat robot dunia. Lagu-lagu ciptaan mereka bagai wabah yang mendominasi kehidupan dunia mesin. Otoritas Robot Dunia pun menganggap wabah ini sudah terjadi sedemikian cepat dan mengkhawatirkan sehingga dapat mengganggu stabilitas dan peradaban dunia mesin. Operasi penumpasan pun akan dilakukan. Musik harus segera lenyap dari permukaan dunia mesin. Kelompok pembela musik pun berontak, mereka tidak mau tunduk terhadap kekuasaan yang absolut, yang semena-mena.

Akhirnya terjadilah demonstrasi dan bentrokan terbesar sepanjang sejarah dunia mesin. Pemberontak dan pemegang kekuasaan bertempur habis-habisan. Walaupun pada akhirnya kalah, kaum pemberontak mengirim utusannya yang paling tangguh, Atlas, untuk menyelamatkan milk mereka yang paling berharga, musik ciptaan para robot, yang telah dibuat susah payah dan diolah dari artefak suci peninggalan umat manusia.

Atlas, dengan sisa tenaga, berhasil menyelamatkan musik ciptaan kaum robot tersebut melalui mesin waktu. Dia juga mengirim berbagai data mengenai pemberontakan para robot dan kisah hidupnya ke abad 21. Persembahan dari jutaan tahun mendatang itu lalu ditemukan oleh empat manusia cerdas yang dapat menyerap musik mesin yang rumit itu. Keempat orang tersebut menamkan band mereka: Battles,
yang terinspirasi dari pertempuran terakhir antara kaum mesin jutaan tahun ke depan.
Mereka mempelajari, mengaransemen ulang beberapa komposisi, dan membuat sebuah album.
Atlas, sebuah single andalan pilihan Battles, dipersembahkan kepada sang robot yang dengan sisa-sisa tenaganya, berhasil menyelamatkan musik robot tersebut ke tangan mereka, kembali ke tangan umat manusia.


Wednesday, August 27, 2008

Eddie Vedder - OST Into The Wild (2007)




Paman Eddie telah kembali!!

Soundtrack
ini merupakan hasil nepotisme bersama sang sobat karib, Sean Penn, menunjukkan bahwa legenda hidup Seattle Sound ini tidak butuh komposisi rumit dan distorsi. Cukup vokal, gumaman dan lengkingan khas yang membuat Paman Eddie tersohor di tahun 90-an hingga sekarang. Ditambah gitar akustik, slide guitar, banjo, dan komposisi yang sederhana namun bermakna.
Hasilnya luarbiasa...

Eddie Vedder back to basic,
Beautiful magic.

Into The Wild bukan soundtrack biasa yang asal mencomot lagu dari sana sini yang temanya dimirip-miripkan. Itu bukan soundtrack tulen namanya, itu kompilasi! Kompilasi bisa dibuat siapa saja, entah itu penulis blog musik yang sok tahu, pemain band amatiran, atau anak baru gede.
Soundtrack Into The Wild yang dibuat Paman Eddie adalah contoh bahwa tidak semua orang bisa membuat musik untuk mengiringi sebuah film dengan baik dan benar. Ini adalah soundtrack sekaligus concept album yang sempurna yang membuktikan kalau nama besar Eddie Vedder bukan pepesan kosong.


Saking menyatunya dengan film, saya berani menyatakan kalau soundtrack ini adalah setengah filmnya. Kehilangan musiknya sama seperti menonton film yang kena gunting sensor hingga setengah durasi total.


Soundtrack dibagi kepada fase-fase perjalanan Chris menuju Alaska, walaupun di filmnya track demi track tidak dimunculkan secara berurutan.

Kita akan tersenyum kecil ketika mendengar "Society". Betapa seorang Christopher McCandless membuat orang-orang di sekitarnya merasa kehilangan sosok yang begitu berbeda, yang menempuh perjalanannya dengan penuh dendam masa lalu dan amarah.

Sebuah unek-unek tentang keserakahan manusia dan konsumerisme. Sebuah curhatan sang pengembara pemberani yang menjelajah hingga ke ujung utara benua Amerika:


You think you have to want more
than you need
Till you have it all
you won't be free
Society, you're crazy breed

Hope you're not lonely without me


Ketika Chris menemukan jawaban atas kegelisahan dan pertanyaannya selama mengembara, lalu menjemput ajal dengan damai, ketika itulah "Big Hard Sun" dinyanyikan seperti soundtrack kematian yang membahana.
Menyiratkan sebuah makna mendalam bahwa orang-orang hebat harus melalui cobaan demi cobaan besar, yang membentuk hidup mereka.

There's a big
a big hard sun
Beaten on the big people
In the big hard world