Monday, April 7, 2008

The Changcuters - Mencoba Sukses Kembali (2008)



Bayangkan sebuah band dengan tata bahasa supir jalur pantura, attitude serta skill dan aksi panggung rock n' roll eksplosif, pengucapan lirik dengan aksen bule kampung dan selera humor yang norak tetapi terdengar keren sekaligus menggelikan. Sudah dibayangkan? Nah...seperti itulah The Changcuters di debut album major label mereka di awal tahun ini, Mencoba Sukses Kembali.

Untuk sebuah band yang menamakan manajemen mereka dengan The Me Is 3 Management, saya pasti tidak akan menganggap mereka secara serius, KECUALI kalau sudah mendengar musiknya.

Sungguh susah menemukan band-band Indonesia saat ini dengan sebutan band rock tanpa berpikir lebih panjang. The Changcuters dengan segala attitude-nya yang overpede dan rada norak adalah salah satu band tersebut.


Saya memberi nilai tambah pada banci-banci tampil dari Bandung ini karena lirik-lirik mereka yang santai mengajak Anda agar selalu eksis dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun. Hidup cuma sekali kok dibikin terlalu serius, mungkin begitu di dalam pikiran mereka yang agak sedikit terganggu simpul-simpul syarafnya. Kenapa saya bilang terganggu? Yah, mungkin cuma sedikit band yang bisa mempertahankan kewarasannya dalam mengadaptasi gaya permainan khas garage rock, hard rock dan Blues ke dalam interpretasi mereka sendiri yang sudah rusak oleh kamus bahasa ngawur dari supir metromini dan truk sembako tanpa jatuh ke dalam kategori band lawak atau band badut-badutan.

Album ini dihiasi lirik dan semangat dangdut rock n' roll yang norak tetapi paten di "Racun Dunia"; tingkat pede kritis tak tertolong di "Pria Idaman Wanita"; berburu perawan pada akhir pekan di track "Gila-Gilaan";
lirik kampungan pol-polan di "I Love U Bibeh"; seperti belum puas juga, mereka memparodikan Benyamin S. dan Ida Royani tanpa ampun di "Dang Ding Dong" dengan ending tak terduga.

Akhirnya.... ada lagi band lokal yang layak saya review di blog yang sangat diskriminatif terhadap rekaman-rekaman dari Indonesia ini.


1 comment:

Unknown said...

tapi gua sedikit sempit nih menanggapi review elu. karenanya, proporsi band berseragam - the kinks-the beatles-t.i.n.c-the hives-xbrxrx-bahkan sampai brazillian girl jadi kurang sedep. maksud gua, intro dari hipsterisasi yang makin dangkal aja. mereka sedikit ngelencengin konsep band2 yang gua sebutin diatas. dan untuk anak gang 5 kampung brandan sumatra utara, inilah yg benar, karean jangkauan dan kuasa major label. sebut gua berpikir sempit. tapi ada value dari rock n roll yang harus dihargai. attitude norak its okay, the aquabats dan beberapa band jepang melakukaknnya, menghibur boleh dengan segala cara. tapi, kayanya ndak ada esensi aja yg gua dapetin dari musik mereka selain sampahan mencoba sukses dengan segala cara dan branding bodohnya itu. hey, its the most obvious, shallow, branded rock n roll band ever.